Misionaris A la Orang Muda Katolik Di Dunia Milenial
Para Saudara Muda komunitas Duns Scotus mengadakan diskusi ilmiah dengan tema “Online Missionaries of God” yang dipandu oleh Sdr. Firstson Kega sebagai moderator dan Sdr. Oggi sebagai Pembicara di ruangan pertemuan komunitas Duns Scotus, Jumaat (6/10/2017).
Dalam diskusi kali ini, Sdr. Oggi mengangkat tema yang berjudul Online Missionaries of God. Dalam pembahasannya Sdr. Oggi mengatakan bahwa dunia milenial yang ditandai perkembangan IPTEK yang begitu cepat mempengaruh seluruh kehidupan manusia, termasuk kehidupan beragama.
Masyarakat sebagai subjek penggerak perubahan terpaksa menerima perkembangan karena teknologi menawarkan berbagai macam tawaran yang memudahkan kehidupan manusia. Dari pengamatan yang ada, orang muda adalah generasi yang begitu cepat beradapatasi dengan kemajuan yang ada.
Lebih lanjut mahasiswa STF Driyarkara semester V ini menjelaskan bahwa Orang Muda Katolik perlu berpartisipasi aktif dalam masyarakat virtual untuk menyebarkan Kabar Gembira dan menjadi misionaris-misionaris di dunia maya (online). Potensi-pontensi yang ada dalam diri OMK menguatkan pandangan bahwa mereka dapat menjadi agen perubahan dalam Gereja pada waktu mendatang. Mereka mampu menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada seperti facebook, Instagram, Yocat dan sebagainya.
Dalam kesempatan diskusi ini, para peserta diskusi begitu antusias dengan tema yang disajikan. Hal ini dibuktikan banyaknya pertanyaan yang diungkapkan para peserta. Moderator cukup kewalahan dalam mengatur jalannya diskusi. Dimulai dari Sdr. Yeri yang bertanya mengenai pertanyaan Informatif serta dilanjutkan oleh saudara lainnya.
Setelah itu, dalam pertanyaan diskusi, banyak saudara yang memberikan uraian mengenai OMK masa kini di paroki mereka masing-masing. Misalnya OMK yang berasal dari Flores sangatlah berbeda dengan OMK yang berada di kota-kota lain. Namun pada umumnya semua orang muda masa kini memegang Handphone dan mempunyai aplikasi yang dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan orang banyak.
Pertanyaan-pertanyaan para peseta membuat diskusi tersebut menjadi menarik karena memunculkan ide-ide kritis untuk meningkatkan wawasan dalam memahami setiap persoalan yang terjadi pada kehidupan Orang Muda Katolik.
Di akhir diskusi tersebut, Sdr. Oggi menambahkan bahwa semua OMK adalah misionaris di zaman sekarang. Karena skill dan semangat OMK dapat membangun relasi dengan sesama. Gereja juga terbuka dengan gerakan seperti ini, karena dapat mengikuti perkembangan zaman yang serba Digital. Dimana pun mereka berada, OMK tetap bisa menjadi Online missionaries of God.